Haduhh..tanggal berapa sekarang ya???Hahaha... maklum, karena terlalu terlena dengan libur yang 'kurang' panjang ini, saya jadi lupa tanggal !!! (problema anak muda yang ketagihan liburan --" )
Akhirnya dengan sepenuh jiwa dan raga saya berlari menggapai kalender di sudut meja belajar saya (leebbayy ya..)
Tanggal 17 April??? Jiahhhaa....padahal tadi semangat saya mengebu-gebu, ternyata saya salah tanggal (kecewaberat -,-). Saya pikir hari ini tanggal 21 April.
Ya...terhubung dan dihubung-hubungkan saya sudah terkoneksi dengan internet dan membuka blog ini, jadi tidak apa-apa ya, jika saya membahas mengenai tanggal 21 April??
"ADA APA DENGAN TANGGAL 21 APRIL??"
ayooo tebakk???
...........
Ya benar sekali, 21 April adalah peringatan Hari Kartini. Baiklah sebelumnya mari kita bernostalgia terlebih dahulu dengan sosok Kartini...jreng..jreng...
" Ibu kita KartiniPendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka..."
Tentunya kalian semua ingat dengan sepenggal lagu diatas. Lagu yang memuja perjuangan wanita perkasa dengan nama R.A Kartini. Sosok Kartini adalah pejuang wanita yang tak pernah lepas dengan kata 'emansipasi wanita'. Beliau juga dikenal melalui buku kumpulan suratnya yang berjudul ' Habis Gelap Terbitlah Terang". Kartini adalah seorang anak golongan ningrat dari Bupati Jepara Ario Sosroningrat dan lahir pada tanggal 21 April 1879 ( Wahh..berarti sudah 133 tahun yang lalu.wow AMAZING!!).
Beliau adalah wanita yang berpandangan luas, ia berniat untuk memperbaiki derajat kaum wanita. Seperti yang kita ketahui bahwa dulu, derajat kaum wanita selalu dibawah kaum pria dan mereka hanya berkutata pada 3 hal yaitu SUMUR, DAPUR dan KASUR.
Benar-benar tidak bisa saya bayangkan jika hal itu masih terjadi pada saat ini, mungkin saya tidak bisa menulis tulisan ini. Tradisi 'nikah muda', mengharuskan R.A Kartini dipingit setelah lulus dari sekolah dasar (bayangkan, umur berapa itu ???) Namun, justru saat inilah yang akhirnya membuat Kartini semakin ingin memperjuangkan kaum wanita, selama dipingit beliau menghabiskan waktunya dengan membaca buku dan surat kabar, beliau benar-benar tertarik dengan kemajuan pemikiran wanita Eropa.
Beliau berpikir bahwa wanita juga memiliki hak yang sama dengan pria. Oleh karena itu, beliau berusaha mengumpulkan kaum-kaum wanita dan mengajari mereka berbagai ilmu pengetahuan. Akhirnya Kartini mendirikan sekolah khusus wanita dengan nama 'Sekolah Kartini'
Namun, pada tanggal 17 September 1904, kita harus kehilangan sosok wanita luar biasa ini, Kartini meninggal pada usia 25 tahun saat melahirkan anak pertamanya.
Baiklah..setelah membaca kisah Kartini ini sudah sepantasnya kita bersyukur dan berterima kasih kepada pejuang wanita seperti R.A Kartini, Dewi Sartika, dll. Oleh karena itu, bagi kaum wanita jangan merasa minder atau malu dengan pribadi kalian. Buktikan kita BISA!!!
" Saatnya WANITA berbicara!!"
0 komentar:
Posting Komentar